~Sinopsis Novel Ayat-ayat Cinta~
Fahri
adalah seorang pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di di Universitas Al-Azhar,
Mesir. Syarat menjadi pelajar di Universitas Al-Azhar adalah harus dapat
menghapal Al-Quran. Fahri yang merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai keimanan dalam agama Islam tentu saja hapal Al-Quran. Nilai-nilai
keimanan itulah yang dia dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ia
tinggal di sebuah rumah susun tanpa sanak keluarga dari Indonesia, namun dia
tetap beruntung karena mengenal sebuah keluarga yang begitu baik terhadapnya,
keluarga Maria. Maria adalah seorang gadis muda dengan mata yang indah, bulu
mata yang begitu menarik, kulit yang putih dan rambut pirang, karena seorang
keturunan indo. Walaupun Maria adalah seorang kristiani, tetapi Maria hapal
beberapa surat dalam kitab suci Al-Quran. Salah satu surat yang paling dia
hapal adalah surat Maryam. Karena Maria seorang kristiani, dia kuliah di salah
satu Universitas Kristen terkemuka di Mesir. Pertemuan Fahri dan Maria berawal
ketika Fahri pindah ke sebuah rumah satu lantai di bawah rumah Maria. Sejak itu
mereka saling mengenal walaupun mereka belum begitu akrab.
Fahri
begitu kagum terhadap Maria yang selalu menutup auratnya walaupun Maria tidak
mengenakan jilbab. Selain itu, Maria adalah gadis yang pintar, apalagi dalam
hapalan Al-Qurannya. Dia juga wanita yang lembut, sopan dan sangat beretika.
Suatu hari, saat Fahri tengah berada di luar rumah susun dan berjalan hendak
berangkat mengaji ke Musthafawiyah, Maria memanggil Fahri dari kamarnya. Dia
menitip jus mangga kesukaannya dengan memberikan uang kepada Fahri lewat
keranjang yang dia turunkan dari kamarnya. Begitulah kebiasaan wanita Mesir.
Ketika mereka sedang tidak ingin keluar dari rumahnya untuk membeli sesuatu
pada pedagang yang lewat, mereka menurunkan keranjang kecil dari rumahnya yang
telah berisi sejumlah uang untuk pembayaran, lalu pedagang itu akan memberikan
barang yang diinginkan oleh pembelinya.
Fahri
begitu terkejut ketika dia telah selesai mengaji seperti biasanya, Ustad Jamal
,guru mengajinya, bertanya kapan dia akan menikah. Ustad Jamal hendak
menjodohkan Fahri dengan keponakannya. Fahri diajak untuk ta’aruf, yaitu salah
satu kebiasaan di Mesir sebelum menikah, keluarga kedua pasangan mengadakan
ta’aruf(perkenalan). Fahri menyetujui untuk melakukan ta’aruf di rumah Ustad
Jamal beberapa hari kemudian.
Suatu waktu lewat tengah malam, terdengar suara keributan
dan teriakan seorang wanita di rumah susun itu. Meskipun teriakan dan tangisan
gadis itu begitu histeris, namun tak ada seorang pun yang berani keluar rumah
karena mereka tahu keributan itu berasal dari keluarga Bahadur yang sedang
menyiksa anaknya, Noura. Namun, Fahri adalah pemuda yang sangat lembut
perasaannya. Tetapi, tidak mungkin dia yang menolong Noura, karena dia berpikir
hal itu hanya akan mengundang fitnah terhadap dirinya. Akhirnya, Fahri
menghubungi Maria lewat handphone-nya dan Maria menuruti kata-kata Fahri untuk
menolong Noura dan menyembunyikan Noura di rumah temannya Maria.
Tiba saatnya dimana Fahri menyetujui untuk melakukan ta’aruf
dengan seorang wanita yang akan dijodohkannya. Fahri pergi ke Musthafawiyah
terlebih dahulu untuk bertemu dengan Ustad Jamal lalu pergi ke rumahnya. Ketika
wanita yang hendak dijodohkan dengannya masuk ke ruang tamu Ustad Jamal, Fahri
yang tengah duduk di ruangan itu langsung melihat ke arah wanita itu. Ketika
wanita tersebut membuka cadarnya, Fahri merasa kaget sekali karena wanita itu
pernah ia temui sebelumnya dikereta bawah tanah ketika suatu saat dia pulang
dari Musthafawiyah. Aisha nama wanita bercadar itu.Saat Fahri menyetujui untuk
menikah dengan Aisha dan mereka telah menetapkan tanggal pernikahannya serta
membuat undangan pernikahan. Nurul yang merupakan seorang mahasiswi dari
Indonesia dan telah mengenal Fahri cukup lama merasa sangat sedih bahkan
sikapnya terhadap Fahri berubah karena ternyata Nurul menyukai Fahri. Di sisi
lain, Fahri yang menganggap Maria sebagai sahabatnya, dia ingin Maria dapat
menghadiri pernikahannya, namun saat Fahri mendatangi rumah Maria, rumahnya
kosong, karena Maria sedang pergi ke rumah neneknya bersama keluarganya.
Baru
saja Fahri menikah beberapa waktu lalu dengan Aisha, Fahri di tangkap oleh
polisi karena penuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Padahal Fahri tidak perna
hmenyentuh Noura, walaupun hanya sekedar berjabat tangan. Di saat itu pula
Maria telah kembali ke rumahnya, dan Maria merasa sangat sedih begitu
mengetahui rumah Fahri telah kosong karena Fahri pindah ke rumah istrinya,
Aisha. Aisha yang begitu kebingungan menghadapi permasalahan ini, dia hendak
meminta bantuan Ustad Jamal untuk membebaskan Fahri, karena Noura pernah
mengirim surat kepada Fahri melewati Ustad Jamal dimana isi surat tersebut menjelaskan
mengenai semua peristiwa malam mengenaskan saat Noura diusir dari rumah
Bahadur. Namun, sayang Ustad Jamal telah meninggal dan surat dari Noura
puntidak ditemukan oleh istri Ustad Jamal di rumahnya. Satu-satunya saksi yang
dapat membantu membebaskan Fahri saat itu adalah Maria. Namun, Maria pun sedang
terbaring koma di rumah sakit akibat kecelakaan.Aisha yang begitu ingin
membebaskan Fahri dari penjara, dia meminta Fahri datang ke rumah sakit untuk
menikahi Maria agar Maria dapat disentuh oleh Fahri, karena Aisha tahu Fahri
tidak akan berani menyentuh wanita yang bukan muhrimnya. Fahri menolak
pernikahan itu, tapi Aisha memaksanya. Akhirnya Fahri menikahi Maria dan
menemaninya dengan harapan Maria akan sadar sebelum Fahri kembali ke penjara.
Namun, Maria belum sadar-sadar juga sedangkan Fahri harus menghadapi
persidangan keesokan harinya. Saat semua saksi memberatkan Fahri sebagai
tersangka pemerkosaan terhadap Noura dan hakim akan memberikan keputusan bahwa
Fahri akan dijatuhi hukuman sesuai apa yang dituduhkan padanya, tiba-tiba saja
Maria datang bersama seorang wanita yang mendorong kursi rodanya. Maria yang
membawa bukti-bukti kuat meyakinkan hakim dan seluruh orang yang ada di
persidangan itu bahwa bukan Fahri yang melakukan perbuatan hina itu. Kesaksian
Maria tidak dapat dibantah lagi oleh Noura karena Maria adalah orang yang
menolong Noura pada malam itu, dan akhirnya Noura mengaku bahwa Noura di suruh
memfitnah Fahri oleh ayah tirinya, Bahadur,yang telah melakukan perbuatan hina
itu pada Noura.
Akhirnya, Fahri dibebaskan dari penjara dan kesehatan Maria pun mulai membaik, juga Aisha pun sedang mengandung anak dari Fahri.
Akhirnya, Fahri dibebaskan dari penjara dan kesehatan Maria pun mulai membaik, juga Aisha pun sedang mengandung anak dari Fahri.
Saat Aisha di rawat dirumah sakit karena usia kandungannya
sudah mendekati kelahiran, saat itu pula Maria dirawat di rumah sakit karena
penyakitnya yang semakin parah. Suatu malam Maria bermimpi bertemu dengan
Ibunda Maryam, sosok yang diceritakan dalam surat Maryamyang dia hapal dan
selalu di bacakan olehnya. Ketika terbangun, dia meminta agar Aisha dan Fahri
membimbingnya untuk masuk Islam, lalu Maria berwudhu dan kembalitidur. Namun,
di tidurnya yang kali ini Maria tidak bangun lagi untuk selama-lamanya. Maria
meninggal dalam keadaan Islam.
a. Tema :
Perjuangan dalam melawan ketidak
adilan
b. Tokoh :
·
Tokoh
utama : Fahri, Nurul, Maria, Aisah, Noura
·
Tokoh
Pembatu : Saeful, Rudi,Hamdi, Tuan Boutros ( ayah Maria
), Nahed ( Ibu Maria ), Syaikh Usman ( Guru Besar Fahri ), Syaikh Ahmad ( Dosen
Fahri di Al-Azhar ), Ustd Jalal ( Paman Nurul ) dan istinya, Eqbal dan Istinya
( Paman dan bibi Aisah ), Amru ( Pengacara ), Magdi ( polisi ), Bahadur dan
Kaka Noura, adik-adik Maria.
Penokohan
:
1.
Fahri :
Rajin, Pintar, Sabar,Terencana,
Tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong, sholeh,
aktifis, pintar dalam memimpin, penuh dengan target.
2.
Nurul : Rajin, Pintar, Pemalu tidak terbuka,
kaku, mudah emosi, sholehah.
3.
Maria :
Ceria, Suka bergurau, rajin,
Pintar, tapi fisiknya lemah, manja, dan tertutup.
4.
Aisah :
Lembut, sabar, ikhlas, terencana,
pintar, sholehah, sederhana.
5.
Noura : Tertutup, sulit di tebak, pintar, tapi
kejam, mudah emosi, pendiam.
c. Setting / latar : Mesir Kairo Al-azhar ( Negara Mesir
Benua Afrika ).flat, Masjid, Restoran, Metro, Penjara Rumah sakit, Alexsandria.
d. Plot / Alur : Alur maju
f. Amanat :
- Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
- Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak pula hambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati yang sabar dan yakin akan ada hikmanya.
g. Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang Ketiga
- Pendahuluan :
Pada saat Fahri mulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar
dan tinggal di flat bersama reka mahasiswa dari Indonesia, kemudian kenal
dengan tetangga dekatnya yaitu Maria sekeluarga. Serta menjalankan perkuliahan
sebagaman mestinya serta mengenal orang-orang Mesir diantaranya Syaikh Usman,
Syaikh Ahmad dan tak lupa teman teman aktifis dari Mesir juga teman sepermainan
Fahri pada saat main bola.
- Penampilan Masalah (Konflik) :
a.
Konflik
Fisik (Lahir)
Dimulai pada saat mal hari disana ada gadis yang disiksa,
dan gadis itu adalah Noura, dia disiksa dibawah dekat flat Fahri dan kedengaran
oleh Fahri, dia hendak mau menolong, tapi Fahri enggan, karena dia seorang
gadis perempuan, kemudian dia meminta tolong Maria untuk menolong Noura,
walaupun Maria takut oleh Bahadur ayah Noura, dia terpaksa dan akhirnya Noura
tertolong dan Noura di titipkan di Nurul.
b.
Konflik
Batin
Adapun pertikaian pada saat pertikaian Fahri saat Fahri
Pulang dari Alexsandria berbulan madu, dia di tangkap karena di tuduh
memperkosa seorang gadis mesir yaitu Noura dan Fahri tidak sempat menjelaskan
pada Istrinya Noura. Kemudian pada saat kemudian adapulan pertentangan sengit
pada saat Fahri sedang diadili dan pengakuan Noura karena telah di perkosa oleh
Fahri pada saat dia menolong, sedangkan Fahri tidak mersa melakukan hal
tersebut, di dukung oleh pengakuan seorang masyarakat yang tinggal di flat
dekat Fahri, hal tersebut membuat Fahri kecewa atas perlakuan Noura yang telah
memfitnah Fahri.
- Puncak Ketegangan (Klimaks) :
Saat Fahri di dalam penjara di tuduh dan di siksa
habis-habisan dan dan dipenjara di bawah tanah, krena telah menghamili Noura
gadis yang ditolong Fahri dari kekejaman Bahadur, disana Fahri mengalami
kesediahan yang luarbisa karena pertama. Penyiksaan dan di tahan dalanm penjara
bawah tanah, sedangkan Aisah sedang mengalami hamil yang pertama,kedua. Bulan
tersebut adalah bulan Ramadhan yang mana Fahri dan Aisah merencanakan Umroh
pada saat bulan Ramadhan,hal tersebut hal yang dinantikan oleh mereka berdua,
tapi malah sebaliknya mereka mengalamicobaan yang perih. Ketiga Pada saat
persidangan Fahri dituduh habis-habisan oleh pengaduan Noura dan salah seorang
saksi yang melihat kejadian itu, yang memperkuat bahwa Fahri bersalah dan
bakalan dihukum mati. Keempat Fahri tidak mempunyai bukti bahwa ia tidak
bersalah, kecuali salah satu kunci utama dalam memecahkan kasus ini adalah
Maria sebagai saksi yang bias membebaskan fahri, sedangkan maria sedang
terbaring koma.
- Ketegangan Menurun :
Akhirnya jalan satu-satunya Fahri terpaksa menikahi Maria
yang terbaring koma, karena alasan dia akan sembuh apabila di sentuh oleh
Fahri, serta Fahri tertekan akan beberapa hal termsauk dari Aisah dan orang tua
Maria.yaitu pertama saksi kunci dalam kasus ini adalah Maria. Kedua. Fahri
cemas dan bertanggung jawab atas Aisah yang sedang mengandung, ia pengen Fahri
segera bebeas dan ia ingin bahwa pada saat melahirkan anaknya Fahri harus hadir
di sisinya, dan Aisah pun mengijinkan Fahri menikahi Maria secepatnya. Dan
akhirnya Mereka Menikah dan dan Maria sembuh dengan sentuhan Fahri, walaupun
dia masih duduk di Bantu dengan kuris roda, dan dia bis menjadi saksi kunci
kasus Fahri Dengan Noura. Dan Alhamdulilah kebenaran selalu menang Fahri Bebas
dengan kekasian Maria, serta kejujuran Noura kenapa dia melakuakn hal sehina
tersebut karena dia mencintai Fahri. dan saksi yang melihat merupakan saksi
palsu.
- Penyelesaian :
Fahri memiliki 2 oarang istri yang sholeh yang pertama Aisah
dan yang Kedua Maria yang masih sakit-sakitan karena dia terlalu emosi pada
saat persidangan, dan akhirnya maria di rawat kembali, dan pada saat dia
dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria tertidur dan bermimpi
tiba di 7 pintu sorga dan dia mau masuk karena kenikmatanya, ternyata dia tidak
di perbolehkan masuk samapai pintu keenam dan pintu terakhir dia bolh masuk
tapi dengan syarat yaitu pertama harus mempunyai wudlu dan syahadat, kemudian
dia kembali pulang dan seseorang itu menunggu kembalinya Maria. Maria terbanun
dan dihadapannya ada Fahri dan Aisah, dia meminta tolong untuk melakukan wudlu
dan syahadat, kemudian Fahri membantu dan ia bercerita kejadian di dalam
mimpinya, kemudian Maria Meminta Fahri dan Aisah untuk memngajarkan syahadat,
pada saat selesai syahadat, maka selesai pula riwayat Maria dia meninggal
dengan diakhiri Dua Kalimah Syahadat, ada pesan ketika ngobrol dengan Fahri
juga Aisah, Maria akan menunggu Fahri di sorga Firdaus untuk memadu cinta dan
kasih.
No comments:
Post a Comment