Monday, March 11, 2013

Sinopsisi Novel Ayat-Ayat Cinta

~Sinopsis Novel Ayat-ayat Cinta~
Fahri adalah seorang pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di di Universitas Al-Azhar, Mesir. Syarat menjadi pelajar di Universitas Al-Azhar adalah harus dapat menghapal Al-Quran. Fahri yang merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dalam agama Islam tentu saja hapal Al-Quran. Nilai-nilai keimanan itulah yang dia dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ia tinggal di sebuah rumah susun tanpa sanak keluarga dari Indonesia, namun dia tetap beruntung karena mengenal sebuah keluarga yang begitu baik terhadapnya, keluarga Maria. Maria adalah seorang gadis muda dengan mata yang indah, bulu mata yang begitu menarik, kulit yang putih dan rambut pirang, karena seorang keturunan indo. Walaupun Maria adalah seorang kristiani, tetapi Maria hapal beberapa surat dalam kitab suci Al-Quran. Salah satu surat yang paling dia hapal adalah surat Maryam. Karena Maria seorang kristiani, dia kuliah di salah satu Universitas Kristen terkemuka di Mesir. Pertemuan Fahri dan Maria berawal ketika Fahri pindah ke sebuah rumah satu lantai di bawah rumah Maria. Sejak itu mereka saling mengenal walaupun mereka belum begitu akrab.

Fahri begitu kagum terhadap Maria yang selalu menutup auratnya walaupun Maria tidak mengenakan jilbab. Selain itu, Maria adalah gadis yang pintar, apalagi dalam hapalan Al-Qurannya. Dia juga wanita yang lembut, sopan dan sangat beretika. Suatu hari, saat Fahri tengah berada di luar rumah susun dan berjalan hendak berangkat mengaji ke Musthafawiyah, Maria memanggil Fahri dari kamarnya. Dia menitip jus mangga kesukaannya dengan memberikan uang kepada Fahri lewat keranjang yang dia turunkan dari kamarnya. Begitulah kebiasaan wanita Mesir. Ketika mereka sedang tidak ingin keluar dari rumahnya untuk membeli sesuatu pada pedagang yang lewat, mereka menurunkan keranjang kecil dari rumahnya yang telah berisi sejumlah uang untuk pembayaran, lalu pedagang itu akan memberikan barang yang diinginkan oleh pembelinya.
Fahri begitu terkejut ketika dia telah selesai mengaji seperti biasanya, Ustad Jamal ,guru mengajinya, bertanya kapan dia akan menikah. Ustad Jamal hendak menjodohkan Fahri dengan keponakannya. Fahri diajak untuk ta’aruf, yaitu salah satu kebiasaan di Mesir sebelum menikah, keluarga kedua pasangan mengadakan ta’aruf(perkenalan). Fahri menyetujui untuk melakukan ta’aruf di rumah Ustad Jamal beberapa hari kemudian.

Suatu waktu lewat tengah malam, terdengar suara keributan dan teriakan seorang wanita di rumah susun itu. Meskipun teriakan dan tangisan gadis itu begitu histeris, namun tak ada seorang pun yang berani keluar rumah karena mereka tahu keributan itu berasal dari keluarga Bahadur yang sedang menyiksa anaknya, Noura. Namun, Fahri adalah pemuda yang sangat lembut perasaannya. Tetapi, tidak mungkin dia yang menolong Noura, karena dia berpikir hal itu hanya akan mengundang fitnah terhadap dirinya. Akhirnya, Fahri menghubungi Maria lewat handphone-nya dan Maria menuruti kata-kata Fahri untuk menolong Noura dan menyembunyikan Noura di rumah temannya Maria.

Tiba saatnya dimana Fahri menyetujui untuk melakukan ta’aruf dengan seorang wanita yang akan dijodohkannya. Fahri pergi ke Musthafawiyah terlebih dahulu untuk bertemu dengan Ustad Jamal lalu pergi ke rumahnya. Ketika wanita yang hendak dijodohkan dengannya masuk ke ruang tamu Ustad Jamal, Fahri yang tengah duduk di ruangan itu langsung melihat ke arah wanita itu. Ketika wanita tersebut membuka cadarnya, Fahri merasa kaget sekali karena wanita itu pernah ia temui sebelumnya dikereta bawah tanah ketika suatu saat dia pulang dari Musthafawiyah. Aisha nama wanita bercadar itu.Saat Fahri menyetujui untuk menikah dengan Aisha dan mereka telah menetapkan tanggal pernikahannya serta membuat undangan pernikahan. Nurul yang merupakan seorang mahasiswi dari Indonesia dan telah mengenal Fahri cukup lama merasa sangat sedih bahkan sikapnya terhadap Fahri berubah karena ternyata Nurul menyukai Fahri. Di sisi lain, Fahri yang menganggap Maria sebagai sahabatnya, dia ingin Maria dapat menghadiri pernikahannya, namun saat Fahri mendatangi rumah Maria, rumahnya kosong, karena Maria sedang pergi ke rumah neneknya bersama keluarganya.

Baru saja Fahri menikah beberapa waktu lalu dengan Aisha, Fahri di tangkap oleh polisi karena penuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Padahal Fahri tidak perna hmenyentuh Noura, walaupun hanya sekedar berjabat tangan. Di saat itu pula Maria telah kembali ke rumahnya, dan Maria merasa sangat sedih begitu mengetahui rumah Fahri telah kosong karena Fahri pindah ke rumah istrinya, Aisha. Aisha yang begitu kebingungan menghadapi permasalahan ini, dia hendak meminta bantuan Ustad Jamal untuk membebaskan Fahri, karena Noura pernah mengirim surat kepada Fahri melewati Ustad Jamal dimana isi surat tersebut menjelaskan mengenai semua peristiwa malam mengenaskan saat Noura diusir dari rumah Bahadur. Namun, sayang Ustad Jamal telah meninggal dan surat dari Noura puntidak ditemukan oleh istri Ustad Jamal di rumahnya. Satu-satunya saksi yang dapat membantu membebaskan Fahri saat itu adalah Maria. Namun, Maria pun sedang terbaring koma di rumah sakit akibat kecelakaan.Aisha yang begitu ingin membebaskan Fahri dari penjara, dia meminta Fahri datang ke rumah sakit untuk menikahi Maria agar Maria dapat disentuh oleh Fahri, karena Aisha tahu Fahri tidak akan berani menyentuh wanita yang bukan muhrimnya. Fahri menolak pernikahan itu, tapi Aisha memaksanya. Akhirnya Fahri menikahi Maria dan menemaninya dengan harapan Maria akan sadar sebelum Fahri kembali ke penjara. Namun, Maria belum sadar-sadar juga sedangkan Fahri harus menghadapi persidangan keesokan harinya. Saat semua saksi memberatkan Fahri sebagai tersangka pemerkosaan terhadap Noura dan hakim akan memberikan keputusan bahwa Fahri akan dijatuhi hukuman sesuai apa yang dituduhkan padanya, tiba-tiba saja Maria datang bersama seorang wanita yang mendorong kursi rodanya. Maria yang membawa bukti-bukti kuat meyakinkan hakim dan seluruh orang yang ada di persidangan itu bahwa bukan Fahri yang melakukan perbuatan hina itu. Kesaksian Maria tidak dapat dibantah lagi oleh Noura karena Maria adalah orang yang menolong Noura pada malam itu, dan akhirnya Noura mengaku bahwa Noura di suruh memfitnah Fahri oleh ayah tirinya, Bahadur,yang telah melakukan perbuatan hina itu pada Noura.
Akhirnya, Fahri dibebaskan dari penjara dan kesehatan Maria pun mulai membaik, juga Aisha pun sedang mengandung anak dari Fahri.

Saat Aisha di rawat dirumah sakit karena usia kandungannya sudah mendekati kelahiran, saat itu pula Maria dirawat di rumah sakit karena penyakitnya yang semakin parah. Suatu malam Maria bermimpi bertemu dengan Ibunda Maryam, sosok yang diceritakan dalam surat Maryamyang dia hapal dan selalu di bacakan olehnya. Ketika terbangun, dia meminta agar Aisha dan Fahri membimbingnya untuk masuk Islam, lalu Maria berwudhu dan kembalitidur. Namun, di tidurnya yang kali ini Maria tidak bangun lagi untuk selama-lamanya. Maria meninggal dalam keadaan Islam.
a. Tema           :           Perjuangan dalam melawan ketidak adilan
b. Tokoh         :
·           Tokoh utama        :   Fahri, Nurul, Maria, Aisah, Noura
·           Tokoh Pembatu    :  Saeful, Rudi,Hamdi, Tuan Boutros ( ayah Maria ), Nahed ( Ibu Maria ), Syaikh Usman ( Guru Besar Fahri ), Syaikh Ahmad ( Dosen Fahri di Al-Azhar ), Ustd Jalal ( Paman Nurul ) dan istinya, Eqbal dan Istinya ( Paman dan bibi Aisah ), Amru ( Pengacara ), Magdi ( polisi ), Bahadur dan Kaka Noura, adik-adik Maria.
Penokohan :
1.        Fahri         :           Rajin, Pintar, Sabar,Terencana, Tepat waktu, Ikhlas, Ulet,                                Penolong, sholeh, aktifis, pintar dalam memimpin, penuh dengan target.
2.        Nurul                   :           Rajin, Pintar, Pemalu tidak terbuka, kaku, mudah emosi, sholehah.
3.        Maria                   :           Ceria, Suka bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja, dan tertutup.
4.        Aisah                   :           Lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, sederhana.
5.        Noura      :           Tertutup, sulit di tebak, pintar, tapi kejam, mudah emosi, pendiam.
c. Setting / latar : Mesir Kairo Al-azhar ( Negara Mesir Benua Afrika ).flat, Masjid, Restoran, Metro, Penjara Rumah sakit, Alexsandria.
d.  Plot / Alur : Alur maju
f. Amanat :
  1. Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
  2. Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak pula hambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati yang sabar dan yakin akan ada hikmanya.
g. Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang Ketiga
  1. Pendahuluan :
Pada saat Fahri mulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar dan tinggal di flat bersama reka mahasiswa dari Indonesia, kemudian kenal dengan tetangga dekatnya yaitu Maria sekeluarga. Serta menjalankan perkuliahan sebagaman mestinya serta mengenal orang-orang Mesir diantaranya Syaikh Usman, Syaikh Ahmad dan tak lupa teman teman aktifis dari Mesir juga teman sepermainan Fahri pada saat main bola.
  1. Penampilan Masalah (Konflik) :
a.              Konflik Fisik (Lahir)
Dimulai pada saat mal hari disana ada gadis yang disiksa, dan gadis itu adalah Noura, dia disiksa dibawah dekat flat Fahri dan kedengaran oleh Fahri, dia hendak mau menolong, tapi Fahri enggan, karena dia seorang gadis perempuan, kemudian dia meminta tolong Maria untuk menolong Noura, walaupun Maria takut oleh Bahadur ayah Noura, dia terpaksa dan akhirnya Noura tertolong dan Noura di titipkan di Nurul.
b.             Konflik Batin
Adapun pertikaian pada saat pertikaian Fahri saat Fahri Pulang dari Alexsandria berbulan madu, dia di tangkap karena di tuduh memperkosa seorang gadis mesir yaitu Noura dan Fahri tidak sempat menjelaskan pada Istrinya Noura. Kemudian pada saat kemudian adapulan pertentangan sengit pada saat Fahri sedang diadili dan pengakuan Noura karena telah di perkosa oleh Fahri pada saat dia menolong, sedangkan Fahri tidak mersa melakukan hal tersebut, di dukung oleh pengakuan seorang masyarakat yang tinggal di flat dekat Fahri, hal tersebut membuat Fahri kecewa atas perlakuan Noura yang telah memfitnah Fahri.
  1. Puncak Ketegangan (Klimaks) :
Saat Fahri di dalam penjara di tuduh dan di siksa habis-habisan dan dan dipenjara di bawah tanah, krena telah menghamili Noura gadis yang ditolong Fahri dari kekejaman Bahadur, disana Fahri mengalami kesediahan yang luarbisa karena pertama. Penyiksaan dan di tahan dalanm penjara bawah tanah, sedangkan Aisah sedang mengalami hamil yang pertama,kedua. Bulan tersebut adalah bulan Ramadhan yang mana Fahri dan Aisah merencanakan Umroh pada saat bulan Ramadhan,hal tersebut hal yang dinantikan oleh mereka berdua, tapi malah sebaliknya mereka mengalamicobaan yang perih. Ketiga Pada saat persidangan Fahri dituduh habis-habisan oleh pengaduan Noura dan salah seorang saksi yang melihat kejadian itu, yang memperkuat bahwa Fahri bersalah dan bakalan dihukum mati. Keempat Fahri tidak mempunyai bukti bahwa ia tidak bersalah, kecuali salah satu kunci utama dalam memecahkan kasus ini adalah Maria sebagai saksi yang bias membebaskan fahri, sedangkan maria sedang terbaring koma.
  1. Ketegangan Menurun :
Akhirnya jalan satu-satunya Fahri terpaksa menikahi Maria yang terbaring koma, karena alasan dia akan sembuh apabila di sentuh oleh Fahri, serta Fahri tertekan akan beberapa hal termsauk dari Aisah dan orang tua Maria.yaitu pertama saksi kunci dalam kasus ini adalah Maria. Kedua. Fahri cemas dan bertanggung jawab atas Aisah yang sedang mengandung, ia pengen Fahri segera bebeas dan ia ingin bahwa pada saat melahirkan anaknya Fahri harus hadir di sisinya, dan Aisah pun mengijinkan Fahri menikahi Maria secepatnya. Dan akhirnya Mereka Menikah dan dan Maria sembuh dengan sentuhan Fahri, walaupun dia masih duduk di Bantu dengan kuris roda, dan dia bis menjadi saksi kunci kasus Fahri Dengan Noura. Dan Alhamdulilah kebenaran selalu menang Fahri Bebas dengan kekasian Maria, serta kejujuran Noura kenapa dia melakuakn hal sehina tersebut karena dia mencintai Fahri. dan saksi yang melihat merupakan saksi palsu.
  1. Penyelesaian :
Fahri memiliki 2 oarang istri yang sholeh yang pertama Aisah dan yang Kedua Maria yang masih sakit-sakitan karena dia terlalu emosi pada saat persidangan, dan akhirnya maria di rawat kembali, dan pada saat dia dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria tertidur dan bermimpi tiba di 7 pintu sorga dan dia mau masuk karena kenikmatanya, ternyata dia tidak di perbolehkan masuk samapai pintu keenam dan pintu terakhir dia bolh masuk tapi dengan syarat yaitu pertama harus mempunyai wudlu dan syahadat, kemudian dia kembali pulang dan seseorang itu menunggu kembalinya Maria. Maria terbanun dan dihadapannya ada Fahri dan Aisah, dia meminta tolong untuk melakukan wudlu dan syahadat, kemudian Fahri membantu dan ia bercerita kejadian di dalam mimpinya, kemudian Maria Meminta Fahri dan Aisah untuk memngajarkan syahadat, pada saat selesai syahadat, maka selesai pula riwayat Maria dia meninggal dengan diakhiri Dua Kalimah Syahadat, ada pesan ketika ngobrol dengan Fahri juga Aisah, Maria akan menunggu Fahri di sorga Firdaus untuk memadu cinta dan kasih.

No comments:

Post a Comment

Selamat Datang di Blog Kumpulan Ilmu, Semoga Bermanfaat